1. NAKHODA (KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA): adalah perwira laut yang memegang komando tertinggi di atas kapal niaga/ Kapten Kapal.
2, NAKHODA (KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM DAGANG):
adalah sebagaimana diatur di dalam Pasal 341.b Kitab Undang-Undang Hukum Dagang.
3. NAKHODA (UNDANG-UNDANG NO. 21 TAHUN 1992 TENTANG PELAYARAN):
adalah sebagaimana diatur di dalam Pasal 55 ayat (1) Nakhoda merupakan pimpinan di atas kapal yang memiliki wewenang penegakan hukum dan bertanggung jawab atas keselamatan, keamanan dan ketertiban kapal, pelayar, dan barang muatan yang menjadi kewajibannya.
4. NAKHODA (UNDANG-UNDANG NO. 17 TAHUN 2008 TENTANG PELAYARAN):
adalah sebagaimana diatur di dalam Pasal 1 ayat (41) Nakhoda adalah salah seorang dari Awak Kapal yang menjadi pemimpin tertinggi di kapal dan mempunyai wewenang dan tanggung jawab tertentu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
5. NAKHODA (KUHD & UU NO. 17 TAHUN 2008 TENTANG PELAYARAN):
Nakhoda kapal memikul tanggung jawab penting dalam sebuah kapal, sehingga tugas seorang Nakhoda Kapal adalah bertanggung jawab ketika membawa sebuah kapal dalam pelayaran, baik itu dari pelabuhan satu menuju pelabuhan lainnya dengan selamat, meliputi keselamatan seluruh penumpang atau barang yang ada dalam kapal.
Memperhatikan Pasal 341.b dan Pasal 341 KUHD dan Pasal 55 UU No. 21 Tahun 1992, maka DEFINISI dari Nakhoda Kapal adalah seorang yang sudah menandatangani Perjanjian Kerja Laut (PKL) dengan Pengusaha Kapal dimana dinyatakan sebagai Nakhoda, serta memenuhi syarat sebagai Nakhoda dalam arti untuk memimpin kapal sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
TANGGUNG JAWAB NAKHODA
1. Memperlengkapi kapalnya dengan sempurna;
2. Mengawaki kapalnya secara laik sesuai prosedur/ aturan;
3. Membuat kapalnya laik laut (seaworthy);
4. Bertanggungjawab atas keselamatan pelayaran;
5. Bertanggungjawab atas keselamatan para pelayar yang ada di atas kapalnya;
6. Mematuhi perintah Pengusaha kapal selama tidak menyimpang dari peraturan perundang-undangan yang berlaku.
TUGAS NAKHODA MENURUT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
1. Sebagai Pemegang Kewibawaan Umum di atas kapal (Pasal 384, 385 KUHD) dan (Pasal 55 UU. No.21 Tahun 1992 Tentang Pelayaran);
2. Sebagai Pemimpin Kapal (Pasal 341 KUHD), (Pasal 55 UU. No.21 Tahun 1992 Tentang Pelayaran) serta (Regulation I/1 STCW 1978);
3. Sebagai Penegak Hukum (Pasal 387, 388, 390, 394(a) KUHD), serta (Pasal 55 No. 21 Thn. 1992);
4. Sebagai Pegawai Pencatatan Sipil (Reglemen Pencatatan Sipil bagi Kelahiran dan Kematian), serta (Pasal 55 UU. No. 21 Tahun 1992 Tentang Pelayaran);
5. Sebagai Notaris (Pasal 947 dan 952 KUHPerdata), serta (Pasal 55 UU. No. 21 Tahun 1992 Tentang Pelayaran ).